Sabtu, 26 November 2011
Pengertian tentang PERT dalam managemen Proyek dan Resiko
PERT atau biasa disebut dengan (Program Evaluasi dan teknik) adalah suatu metode yang digunakan untuk proyek penelitian atau pengembangan produk baru dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, metode CPM dan PERT sangat penting dalam membangun sebuah proyek artinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian pelaksanaan suatu proyek dalam bentuk jaringan kerja.
Rabu, 09 November 2011
Kesimpulan CPM dan WBS terhadap Manajemen Proyek dan Resiko
Dalam mengerjakan sebuh Proyek terdapat yang namanya Manajemen Proyek dan Resiko, Manajemen dan Resiko ini adanya keterkaitan dengan CPM dan WBS yang digunakan membantu merencanakan proyek dalam bentuk jaringan kerja.
CPM itu sendiri adalah Sebuah Metode Jalur Keritis yang digunakan untuk menentukan perkiraan waktu penyelesaian sebuah proyek, jalur kritis itu sendiri memiliki rangkaian-rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan-kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur. Seorang manajer proyek harus mampu mengidentifikasi jalur kritis dengan baik, sebab pada jalur kritis terdapat kegiatan yang jika pelaksanaannya terlambat maka akan mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek dan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik dalam membuat sebuah proyek atau terstruktur rapih digunakannya yaitu WBS, WBS juga membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan, Jadi dalam Membuat Sebuah Proyek Harus ada Manajemen Proyek dan Resiko yang juga menggunakan Metode CPM dan WBS agar sebuah proyek menjadi lebih cepat,detail dan sempurna.
CPM itu sendiri adalah Sebuah Metode Jalur Keritis yang digunakan untuk menentukan perkiraan waktu penyelesaian sebuah proyek, jalur kritis itu sendiri memiliki rangkaian-rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan-kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur. Seorang manajer proyek harus mampu mengidentifikasi jalur kritis dengan baik, sebab pada jalur kritis terdapat kegiatan yang jika pelaksanaannya terlambat maka akan mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek dan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik dalam membuat sebuah proyek atau terstruktur rapih digunakannya yaitu WBS, WBS juga membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan, Jadi dalam Membuat Sebuah Proyek Harus ada Manajemen Proyek dan Resiko yang juga menggunakan Metode CPM dan WBS agar sebuah proyek menjadi lebih cepat,detail dan sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)