Rabu, 19 Juni 2013

Hati Yang Merindu


Aku tak tau seperti apa dirimu sekarang...
Disini Aku selalu merindukanmu...
Namun apakah kamu sebaliknya...
Kenapa kamu tak percaya kalau aku sangat mencintaimu...
Aku tulus mencintaimu...
Tapi kenapa kamu lebih memilih orang lain yang tidak benar – benar mencintaimu...
Kamu lebih memilih orang yang sudah meninggalkanmu begitu saja...
Terimalah segala kekuranganku....
Aku ingin kita selalu bersama dan hidup bahagia

Hati Yang Merindu


Aku tak tau seperti apa dirimu sekarang...
Disini Aku selalu merindukanmu...
Namun apakah kamu sebaliknya...
Kenapa kamu tak percaya kalau aku sangat mencintaimu...
Aku tulus mencintaimu...
Tapi kenapa kamu lebih memilih orang lain yang tidak benar – benar mencintaimu...
Kamu lebih memilih orang yang sudah meninggalkanmu begitu saja...
Terimalah segala kekuranganku....
Aku ingin kita selalu bersama dan hidup bahagia

Cinta Berujung Luka


Saat semua orang tertawa bahagia....
Aku hanya terdiam dan membisu tanpa kata....
Sakit yang aku rasakan....
Hingga saat ini tak mampu aku lupa....
Untuk apa lagi aku berharap....
Untuk apa lagi aku menangis....
Jika semua yang ku inginkan....
Tak pernah kembali....
Mungkin mencintainya suatu kesalahan besar....
Karena aku tau, ia tak akan pernah mampu mencintaiku....
Ia tak pernah peduli dengan apa yang kurasa....
Saat aku menangis dan saat ku terluka....
Bila kelak aku dipertemukan dengannya....
Aku tak mampu melihat dirinya....
Tertanam seribu luka yang terpendam dalam lubuk hatiku....

Hatiku Tersentuh


Beberapa hari yang lalu aku menonton acara televisi yang meliput sebuah keluarga yang sangat sederhana yang tinggal dirumah yang sudah tidak layak pakai. mereka sekeluarga hanya bertiga Ayah, ibu dan seorang anak lelaki bernama tanto yang kini masih duduk dibangku kelas 5 SD, Ayahnya mempunyai kelainan fisik sejak lahir namun tuhan masih memberikan akal untuk bekerja demi menghidupkan keluarganya. Ayahnya hanya bekerja sebagai pengrajin keranjang bambu yang dianyam sendiri dirumahnya beruntung ia memiliki anak yang patuh dan prihatin terhadap keadaan Ayahnya anak itu pun ikut membantu dalam pekerjaan ayahnya sambil belajar untuk sekolahnya.
Pekerjaan Ayah memang tak mudah bagi tanto untuk mendapatkan bambu tersebut harus membelinya di tempat penjualan bambu yang lumayan jauh dari rumahnya, namun tanto pun mengerti apa yang harus dikerjakan. Tanto memang bukan anak terpintar dikelasnya namun ia adalah 10 besar peringkat dikelasnya. Setiap hari tono bersekolah dengan tas yang sobek dan baju, celana yang sudah sempit karena baju dan celana tersebut juga pemberian kepala sekolah waktu ia kelas 2 SD. Namun tidak ada sedikitpun kesedihan bagi tanto ia tau betul keadaan orang tuanya. Sesekalipun ia ingin sesuatu ia berfikir dua kali untuk meminta kepada orang tua karna ia tau sulitnya mencari uang.
Ibu tanto hanya pekerja kebun orang lain yang perhari dibayar 5000 rupiah, Aku salut terhadap mereka yang bahu membahu bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Beruntung mereka memiliki anak yang mengerti akan keadaan kedua orang tuanya. Tanto berharap cita – citanya adalah menjadi seorang guru agar kelak dapat menurunkan ilmunya terhadap orang lain dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.

Minggu, 09 Juni 2013

ORANG CERDAS LEBIH UNGGUL DARI ORANG PINTAR “ KENAPA?”



Seperti yang dapat kita ketahui bahwa dizaman ini persaingan hidup itu ketat, banyak orang berlomba – lomba untuk mendapatkan pekerjaan demi kelangsungan hidup yang layak. Adapun juga orang yang sudah bekerja keras belum tentu mendapatkan hasil yang memuaskan, ada juga orang yang sudah bersekolah tinggi belum tentu ada jaminan bahwa kelangsungan hidupnya baik.
Maka yang harus kita pahami dalam hidup itu kita harus pintar memanfaatkan peluang untuk menghadapi hidup, contoh peluang disini adalah pintar memanfaatkan perkembangan zaman, jadi kita harus bisa berfikir cerdas dan tidak hanya kepintaran yang kita andalkan.
Banyak orang pintar yang ahli dibidangnya masing – masing tetapi orang yang cerdas itu jauh lebih mendapatkan peluang dari pada orang pintar. 


Softskill Bahasa Indonesia 
Dosen : SRI SULISTIYONINGSIH