Beberapa
hari yang lalu aku menonton acara televisi yang meliput sebuah keluarga yang
sangat sederhana yang tinggal dirumah yang sudah tidak layak pakai. mereka
sekeluarga hanya bertiga Ayah, ibu dan seorang anak lelaki bernama tanto yang
kini masih duduk dibangku kelas 5 SD, Ayahnya mempunyai kelainan fisik sejak
lahir namun tuhan masih memberikan akal untuk bekerja demi menghidupkan
keluarganya. Ayahnya hanya bekerja sebagai pengrajin keranjang bambu yang
dianyam sendiri dirumahnya beruntung ia memiliki anak yang patuh dan prihatin
terhadap keadaan Ayahnya anak itu pun ikut membantu dalam pekerjaan ayahnya
sambil belajar untuk sekolahnya.
Pekerjaan
Ayah memang tak mudah bagi tanto untuk mendapatkan bambu tersebut harus
membelinya di tempat penjualan bambu yang lumayan jauh dari rumahnya, namun
tanto pun mengerti apa yang harus dikerjakan. Tanto memang bukan anak terpintar
dikelasnya namun ia adalah 10 besar peringkat dikelasnya. Setiap hari tono
bersekolah dengan tas yang sobek dan baju, celana yang sudah sempit karena baju
dan celana tersebut juga pemberian kepala sekolah waktu ia kelas 2 SD. Namun tidak
ada sedikitpun kesedihan bagi tanto ia tau betul keadaan orang tuanya. Sesekalipun
ia ingin sesuatu ia berfikir dua kali untuk meminta kepada orang tua karna ia
tau sulitnya mencari uang.
Ibu
tanto hanya pekerja kebun orang lain yang perhari dibayar 5000 rupiah, Aku
salut terhadap mereka yang bahu membahu bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Beruntung mereka memiliki anak yang mengerti akan keadaan kedua orang tuanya. Tanto
berharap cita – citanya adalah menjadi seorang guru agar kelak dapat menurunkan
ilmunya terhadap orang lain dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar