Rabu, 19 Juni 2013

Hatiku Tersentuh


Beberapa hari yang lalu aku menonton acara televisi yang meliput sebuah keluarga yang sangat sederhana yang tinggal dirumah yang sudah tidak layak pakai. mereka sekeluarga hanya bertiga Ayah, ibu dan seorang anak lelaki bernama tanto yang kini masih duduk dibangku kelas 5 SD, Ayahnya mempunyai kelainan fisik sejak lahir namun tuhan masih memberikan akal untuk bekerja demi menghidupkan keluarganya. Ayahnya hanya bekerja sebagai pengrajin keranjang bambu yang dianyam sendiri dirumahnya beruntung ia memiliki anak yang patuh dan prihatin terhadap keadaan Ayahnya anak itu pun ikut membantu dalam pekerjaan ayahnya sambil belajar untuk sekolahnya.
Pekerjaan Ayah memang tak mudah bagi tanto untuk mendapatkan bambu tersebut harus membelinya di tempat penjualan bambu yang lumayan jauh dari rumahnya, namun tanto pun mengerti apa yang harus dikerjakan. Tanto memang bukan anak terpintar dikelasnya namun ia adalah 10 besar peringkat dikelasnya. Setiap hari tono bersekolah dengan tas yang sobek dan baju, celana yang sudah sempit karena baju dan celana tersebut juga pemberian kepala sekolah waktu ia kelas 2 SD. Namun tidak ada sedikitpun kesedihan bagi tanto ia tau betul keadaan orang tuanya. Sesekalipun ia ingin sesuatu ia berfikir dua kali untuk meminta kepada orang tua karna ia tau sulitnya mencari uang.
Ibu tanto hanya pekerja kebun orang lain yang perhari dibayar 5000 rupiah, Aku salut terhadap mereka yang bahu membahu bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Beruntung mereka memiliki anak yang mengerti akan keadaan kedua orang tuanya. Tanto berharap cita – citanya adalah menjadi seorang guru agar kelak dapat menurunkan ilmunya terhadap orang lain dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar